Banner 468 X 60

Selasa, 29 Juni 2010

Hacker

Apa Itu Hacker ?

Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang hacker. Tetapi kebanyakan orang memiliki pandangan negative terhadap hacker. Hacker (negative) adalah orang yang mengambil (mencuri) data dan informasi terhadap suatu software, hardware atau apapun yang berhubungan teknologi tanpa sepengetahuan pemilik dengan kesengajaan untuk memuaskan hasrat mereka pribadi atau suruhan dari orang, kelompok atau perusahaan. Dalam pengartian tersebut seorang hacker tidak ada bedanya dengan seorang pencuri dan sebagian orang juga beranggapan bahwa hacker adalah orang yang melakukan kegiatan pembobolan.


Lain halnya dengan pengartian yang positif. Hacker adalah orang yang mengembangkan, memperbaiki, membuat dan menjaga suatu software, hardware dan apapun yang berhubungan dengan teknologi agar hal tersebut menjadi lebih sempurna, entah dengan cara menambahkan ataupun mengurangi informasi dan data yang telah ada. Pengartian yang benar inilah yang seharusnya di kembangkan agar menjadi lebih baik.

Di mata masyarakat sekarang ini, hacker hanyalah penambah masalah. Sebenarnya yang masyarakat maksud bukan hacker tetapi cracker. Cracker bukanlah hacker. Cracker adalah orang yang mencari suatu celah kelemahan dari suatu software untuk di jual ke pihak lain yang membutuhkan. Dengan kata lain cracker adalah penjual informasi sedangkan hacker adalah pencari informasi. Keduanya memang berkaitan tetapi memiliki pengertian yang berbeda.

Keingintahuan untuk menjadi lebih majulah yang telah membuat hacker itu ada. Tidak hanya hal itu, banyak hal lain yang melatar belakangi lahirnya hacker ketidak puasan terhadap sesuatu (teknologi), ketidak sempurnaan dan ketidak mudahan penggunaan sesuatu (teknologi) dan banyak hal lainnya. Perbedaannya dengan cracker adalah cracker ada karena ingin mudah dan murahnya (mengarah kepada yang “free”) untuk memiliki sesuatu (teknologi).

Hacker adalah sebuah julukan bagi seorang programmer yang mampu membuat sebuah aplikasi atau sebuah alogaritma pemecahan masalah yang lebih baik dari pada yang telah di rancang bersama.




Asal Usul Hacker

Di tahun 1959, tak ada yang bias membayangkan “EAM room” pada building 26 MIT saat itu. Sebuah Ruangan baru di MIT (Massacusetts Institute of Technology) tempat di mana sebuah mesin yang bekerja seperti computer tertidur pulas. Saat itu tidak banyak orang yang dapat membayangkan sebuah mesin pintar (sebuah computer). Beberapa mahasiswa dari MIT tersebut yang gemar untuk melakukan engineering dan re-engineering terhadap perangkat keras dan perangkat lunak sering melakukan diskusi-diskusi terbuka yang disana membahas masalah :
Ide-ide mengenai pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
Ide-ide mengenai transformasi terhadap teknologi dan informasi

Pengistilahan dan perkataan “Hack” sebenarnya adalah merupakan slang yang pada saat itu belum memiliki arti yang spesifik dan sebenarnya. Kebiasaan-kebiasaan mengucapkan “I Hack This Stuff” seakan-akan memberikan arti bahwa istilah “Hack” merupakan kegiatan yang sedang dan memperoleh hasil setelah melakukan pengembangan terhadap segala sesuatu yang dilakukan. Pengembangan-pengembangan yang secara khusus diberikan kepada minicomputer dan microcomputer tersebutlah istilah “Computer Hacker” terbentuk.

Dengan kata lain, Computer Hacker adalah seseorang yang mengaplikasikan kemampuan dalam cakupannya mengenai komputer software, komputer hardware, komputer arsitektur, komputer desain, serta administrasi yang terkandung didalamnya. Seorang Hacker dituntut memiliki kemampuan dalam hal pemrograman untuk tingkatan software, dan keahlian dibidang hardware. Tuntutan yang sedemikian luasnya untuk keamanan disisi sistem aplikasi dan jaringan, memberikan motivasi bagi seorang Hacker untuk mengembangkan keahlian tersebut sehingga hasil dari penelitian yang dilakukan akan memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan IT itu sendiri.

Dengan melihat sekelumit penjelasan diatas, kita dapat memberikan kesimpulan bahwa Hacking bukanlah sebatas pada kegiatan illegal yang identik dengan pengrusakan sebuah sistem dan aplikasi, atau sebatas kegiatan-kegiatan tentang pencurian sebuah data-data penting, melainkan kepada tindakan untuk melakukan perubahan yang mendasar atau perbaikan-perbaikan terhadap sistem dan aplikasi, baik yang berupa software ataupun hardware.


KELOMPOK HACKER BERDASARKAN MOTIF

Black Hat
Para hacker yang menjelma menjadi cracker / attacker yang menggunakan kemampuannya untuk tujuan kriminal dan cenderung membahayakan kepentingan pihak lain. Pada umumnya orang-orang yang tergabung dalam kelompok ini adalah yang bergerak secara individu atau sesuai idealisme tertentu dan tidak terikat atas kepentingan pihak tertentu.
Grey Hat
Para hacker yang memberikan informasi yang diperoleh ke para attacker maupun para vendor, untuk memperoleh imbalan tertentu. Kelompok ini dikenal juga sebagai cracker, yakni orang-orang yang tidak memiliki keberpihakan pada pihak manapun dan menjual berbagai informasi yang diperlukan sesuai kebutuhan yang ada.
White Hat (hacker sejati)
Orang-orang yang melakukan aktivitas hacking dalam rangka memperoleh informasi tentang celah-celah keamanan, maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki untuk diberikan kembali kepada pihak yang bersangkutan untuk disempurnakan kembali.
Blue Hat
yang punya kemampuan seperti white hat, tapi berkecimpung di dunia pendidikan.





TUJUH KELOMPOK HACKER BERDASARKAN PROFIL KEMAMPUAN

Pembagian para hacker berdasarkan profile kemampuan profesionalnya terbagi menjadi tujuh kelompok. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Marc Rogers MA, seorang guru besar psikologi dari University of Manitoba Hawai, yakni:
Tool Kids/NewBies
Orang-orang yang baru belajar aktivitas hacking, namun kemampuan kemampuan tentang komputer serta teknik pemrograman relatif terbatas dan hanya baru bisa membuat program-program dasar. Aktivitas hacking yang dilakukan, umumnya menggunakan bantuan aplikasi yang terdapat di internet hingga tidak murni mengandalkan kemampuan individunya.
Cyber Punk
Orang-orang yang memiliki pengetahuan dan teknik komputer yang lebih tinggi dibandingkan NewBies. Mereka sudah mampu memahami karakteristik dari sistem jaringan ataupun sistem yang sedang mereka serang. Pengetahuan mereka tentang bahasa pemrograman cukup andal, karena mampu mendefinisikan hingga karakteristik umumnya. Dengan kemampuannya ini, ia sudah mampu menciptakan alat bantu infiltrasi sendiri, hingga tidak lagi menggunakan program-program bantu yang tersedia di internet. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan memiliki kecenderungan untuk kriminal, seperti defacing web, carding, ataupun spamming.
Internals
Orang-orang yang masih bergabung ataupun pernah (mantan) dengan perusahaan TI, dengan kemampuan komputer dan programming yang anda. Dan melakukan berbagai aktivitas hacking dengan mengandalkan berbagai kombinasi sumber daya internal maupun eksternal yang ada untuk berbagai tujuan. Contoh, pelanggaran paling sering dilakukan adalah breaking over priviledge activity, yakni segala aktivitas yang melanggar batasan-batasan hak yang dimiliki.
Coders
Golongan ini dikenal juga sebagai resources, yakni orang-orang yang menjual berbagai informasi yang ada di internet ke pihak-pihak yang membutuhkan. Kemampuan programming dan teknisnya sangat andal dan kelompok ini malakukan berbagai aktivitas infiltrasi dalam rangka untuk memperoleh berbagai data ataupun informasi yang dapat dijual. Coders juga membantu membuat berbagai aplikasi bantu hacking yang dibutuhkan oleh para hacker ataupun attacker/cracker yang membutuhkan.
Old Guard Hackers (Idealism Gate Keepers)
Para hacker sejati yang murni melakukan aktivitas-kativitas hacking dalam rangka untuk tujuan ilmiah dan kebaikan semua pihak. Jumlah golongan ini relatif sangat sedikit, karena idealisme yang dijunjung memaksa mereka untuk menggunakan kode etik yang dijunjung tinggi oleh para hacker, yakni kemampuan di atas segalanya.
Professional Criminals
Para attacker/cracker yang bergerak atas nama kelompok ataupun individu dan melakukan berbagai aktivitas cyber crime sebagai sumber kehidupan utamanya. Kemampuan yang dimiliki oleh kelompok ini sangat sempurna karena mengombinasikan berbagai piranti keras dan pengetahuan programming yang bisa diandalkan dibantu data/informasi yang diperoleh dari Coders. Aktivitas kejahatan yang dilakukan tidak lagi dalam kelas cyber punk yang lebih banyak pada target individu, namun justru pada kalangan korporat dengan jalan merampok dana yang tersedia dengan melakukan transfer secara tersembunyi.
Cyber Terrorist
Sekelompok orang atau individu yang bertindak atas dasar sentimen pada suatu kelompok atau pihak tertentu, dan melakukan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi mereka pada lingkungan dunia. Tingkatan kemampuan yang dimiliki kelompok ini adalah yang tertinggi karena menggabungkan berbagai sumber daya yang ada, level kemampuan, bahkan menggunakan sarana prasarana bantuan dari pihak sponsor yang membantu seperti satelit komunikasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan memerikan komentar...